21.16

Penelitian Tekhnologi Informasi ..

Pusat Penelitian Teknologi Informasi dan Komunikasi (PPTIK ITB) bekerjasama dengan Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI ITB) menyelenggarakan Seminar Monitoring dan Evaluasi (Monev) Riset ITB 2008 pada tanggal 13 November 2008. Kegiatan yang diselenggarakan di Hotel Grand Aquila Bandung ini merupakan sarana monitoring dan evaluasi kegiatan penelitian di lingkungan STEI dan PPTIK ITB. Dalam sambutannya, ketua LPPM, Dr. Ir. Indratmo Soekarno, M.Sc mengutarakan harapannya agar seluruh kegiatan penelitian di ITB memiliki arah bersama yang jelas, sehingga dapat membawa misi institusional ITB. Menurutnya, para peneliti saat ini masih meneliti kesenangannya sendiri-sendiri. Bahkan hasil yang sudah jadipun dibongkar kembali, di-recycle terus menerus, misi insitusinya jadi tidak berjalan. Dengan adanya penelitian yang terpola, penelitian tersebut dapat mendukung pengembangan ilmu dan kualitas pembelajaran, sekaligus tidak ketinggalan memberikan hasil yang dapat diterapkan di masyarakat. Keluaran penelitian haruslah berupa produk komersial atau produk karya ilmiah. Tahun ini ITB menetapkan target menghasilkan 180 makalah jurnal internasional. Harapannya nanti, jumlah jurnal internasional yang dihasilkan oleh setiap KK (Kelompok Keahlian) berjumlah tak kurang dari 25% dari banyaknya anggota KK. Menyinggung beberapa kendala administrasi penelitian, Indratmo mengakui bahwa masih ada beberapa kelemahan di LPPM, namun menegaskan keseriusan untuk segera memperbaikinya. “Akan saya cari, saya sudah mendapatkan beberapa titik-titik kelemahan kita,” tegasnya. “Saya mempunyai keyakinan, tahun depan sudah harus lancar. Saya tidak ingin hal-hal yang sifatnya administratif ini turun sampai dosen dan peneliti. Insinyur kan bukan akuntan. Ini yang akan kami carikan jalan keluarnya.” Sementara itu, kepala PPTIK, Ir. Armein Z.R. Langi, MSc, PhD, menyatakan peran PPTIK sebagai sebuah virtual research center. PPTIK melibatkan peneliti-peneliti di lingkungan KK/fakultas/sekolah dalam mengelola satu agenda penelitian. Agenda tersebut adalah pembangunan sebuah ‘masterpiece’ TIK, yakni solusi TIK istimewa dan komprehensif yang dapat diterapkan untuk membangun masyarakat. Konsep ini selanjutnya dinamakan konsep Desa Masa Depan (Smart Village). Dalam sesi pleno bertajuk Desa Masa Depan Berbasis Rural-ICT tersebut, Armein mengungkapkan fungsi Riset ITB dalam menciptakan pola kerja pusat penelitian yang disebutnya sebagai research operating system. Kegiatan riset di PPTIK tahun 2008 tersusun dalam 5 program besar: testbed infrastructure, rural business development, digital learning, health services, dan e-farming. Untuk mendukung kegiatan tersebut, PPTIK mengadakan kegiatan management meeting mingguan, evaluasi kemajuan riset setiap bulan, konsinyiring, konferensi internasional, dan workshop paper/jurnal. “Saya berusaha keras dengan teman-teman untuk mewujudkan virtual research center. Meskipun hasilnya belum begitu menggembirakan, tapi kita percaya itu direction-nya, research 2.0, riset berbasis komunitas,” demikian tuturnya. Sesi pleno kemudian dilanjutkan oleh dua sesi paralel. Pada sesi paralel ini, dilakukan pemaparan 11 kegiatan riset, baik riset KK, riset unggulan (RU), maupun riset internasional (RI). Setiap paparan diikuti oleh sesi tanya jawab. Dalam sesi tanya jawab ini, bertindak sebagai reviewer adalah wakil dari kalangan industri, ketua-ketua KK, dan sesama peneliti. Ketua Komisi Penelitian ITB, Dr. T.A. Fauzi Soelaiman, yang telah hadir sejak acara dimulai, menutup rangkaian kegiatan Monev ini pada pkl 13.00.

19.07

JARINGAN COMPUTER

Jaringan Komputer di Indonesia dan Perangkatnya

Surat kabar, buku, radio dan telelvisi sudah merupakan bagian kehidupan sehari-hari bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Dengan bertambah canggihnya teknolgi mikroelektronika, Fax dan komputer akan mengambil porsi yang cukup besar dalam dunia informasi di Indonesia. Lima tahun yang lalu, nomor telepon di perkantoran yang khusus digunakan untuk fax masih sangat langka.



Saat ini, nomor telepon Fax sudah merupakanhal yang lazim digunakan di perkantoran. Hal ini menunjukkan bahwa informasi memegang peranan dalam beberapa bidang penting seperti bidang usaha, industri dan pendidikan. Kelancaran proses aliih informasi dan pengolahan data akan sangat membanu berkembangnya dunia usaha, industri dan pendidikan untuk banyak hal, proses alih informaaasi dan pengolahan data akan lebih cepat jika berlangsung antar komputer dibandingkan dengan fax. Bukan tidak mungkin, saluran khusus untuk komunikasi antar komputer (lebih dikenal sebagai jaringan komputer) merupakan hal yang lazim di masa mendatang.

Untuk memungkinkan komunikasi antar komputer, prasarana jaringan komputer yang meliputi wilayah luas perlu dikembangkan. Beberapa alternatif telah dicoba dikembangkan, seperti SKDP (PT Telkom) dan tak lama lagi di beberapa daerah kecil akan beroperasi sistem ISDN (juga dikelola oleh PT Telkom). Alternatif lain yang cukup menarik untuk dikaji adalah jaringan komputer paket radio yang saat ini digunakan oleh tidak kurang dari 2400 orang di seluruh Indonesia, dengan komposisi pengguna : 69% pengguna di perguruan tinngi, 18% pengguna di lembaga pemerintah, 4% pengguna di lembaga pemerintahan, 4% pengguna di lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan 5% pengguna berada di industri/badan kooomersial.

Teknologi yang digunakan pada jaringan komputer, merupakan perkembangan teknologi SKDP (PT Telkom). Protokol AX.25 digunakan pada link layer, yang merupakan perkembangan protokol X.25 (SKDP). Diatas protokol AX.25 digunakan protokol/InterNet Protokol) yang memungkinkan integrasi berbagai jenis komputer ke dalam jaringan. Adapun aplikasi utama yang dijalankan dalam jaringan komputer ini adalah :

  • Surat elektronnik.
  • Diskusi / konferensi secara elektronik.
  • Pengiriman berkas / file secara elektronik
  • Akses pada distributed database.
  • Fasilitas talnet untuk kerja pada komputer yang berjauhan.
Satu hal yang membedakan aplikasi jaringan komputer dengan teknologi lainnya adalah tidak adanya batasan dimensi ruang & waktu. Sebagai contoh, diskusi / seminar / konferensi secara elektronikdapat berlangsung kapan saja, di mana saja bahkan tidak terikat pada batas-batas negara. Globalisasi sangat terasa dengan adanya jaringan komputer.

Pada kesempatan ini akan dibahas secara garis besar beberapa alternatif perangkat keras yang dapat digunakan di PaguyubaNet. Usaha-usaha yang tengah kami lakukan untuk membuat prototipe sederhana perangkat ini akan dilaporkan. Prototipe perangkat keras yang akan dikembangkan sangat sederhana sehingga mudah diadopsi oleh industri elektronika di Indonesia dan bahkan sebetulnya para hobby elektronnika dapat merakit sendiri dengan mudah. Akhirnya, pemikiran tentang standarisasi arsitektur jaringan akan diketengahkan.

Tabel 2
Tiga alternatif konfigurasi perangkat keras untuk mengkaitkan komputer mikro ke jaringan komputer wilayah luas menggunakan radio
komputer mikro terminal node controller radio
komputer mikro medan kecepatan tinggi radio
komputer mikro
I/O card
modem kecepatan tinggi radio

Alternatif perangkat keras untuk bergabung dalam PaguyubaNet secara umum dapat dibagi dalam tiga pilihan seperti tampak pada Tabel 2. Perbedaan utama alternatif satu dangan yang lain adalah pada perangkat keras perantara komputer mikro dengan radio. Tiap alternatif mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Pilihan pertama adalah konfigurasi yang umum digunakan oleh stasiun PaguyubaNet di Indonesia. Alternatif ini terdiri atas kombinasi komputer mikro-Terminal Node Controller ( TNC)-radio. Perangkat TNC yang digunakan umumnya dibeli dari luar negeri. Prosesor mikro dalam TNC menjalankan program yang mengatur tata cara komunikasi antar dua komputer dalam jaringan. Tata cara ini dikenal dengan sebutan AX.25. Selain prosesor mikro dalam TNC, terdapat rangkaian modem untuk memungkinkan pengiriman data menggunakan radio. TNC sudah dapat kita buat sendiri di ITB dengan biaya setengah dari harga jual TNC buatan luar negeri.

Penggunaan konfigurasi 1 memungkinkan pengkaitan bermacam-macam jenis komputer mikro dalam jaringan PaguyibaNet melalui perangkat TNC. Perangkat lunak yang digunakan dikenal sebagai Network Operating System (NOS) yang memungkinkan menjalankan TCP/IP sehingga bisa mengkaitkan network menggunakan radio dengan sistem jaringan lainnya. Perangkat NOS dapat diperoleh secara cuma-cuma dari kami di Computer Network Research Group, IUC Micro-electronics ITB.

Saat ini, jenis komppputer mikro yang umum digunakan di Indonesia adalah PC kompatibel. Melihat keseragaman jenis komputer mikro, maka rpogram AX.25 yang dijalankan dalam TNC sebetulnya dapat kita pindahkan ke komputer mikro. Cukup dengan menambahkan "medem berkecepatan rendah" (1200 bit per detik), komputer mikro dapat disambungkan ke PaguyubaNet seperti tampak pada alternatif 2. Modem kecepatan rendah ini sangat sederhana dan mudah dirakit oleh industri kecil elektronika bahkan oleh para hobby elektronika. Rangkaian untuk modem sederhana 1200bps sudah cukup luas dipublikasikan di Indonesia, seperti majalah InfoKomputer dan majalah Elektron. Beberapa industri kecil sudah mulai memproduksi modem ini dengan harga jual sekitar Rp 150.000/modem. Saat ini, modem 1200bps sederhana ini yang menjadi tulang punggung perkembangaan jaringan di Indonesia.

Alternatif terakhir (3) adalah konfigurasu stasiun paket radio untuk operasi kecepatan tinggi. Kecepatan modem yang tengah dijajaki adalah 56Kbps minimum (sekitar lima puluh kali lipat kecepatan yang digunakan pada alternatif 1 dan 2). Alternatif ini diperlukan untuk menyambung berbagai jaringan komputer lokal di gedung-gedung yang umumnya berkecepatan tinggi (sekitar 10Mbps). Juga sebagai tulang punggung saluran komunikasi data kecepatan tinggi antar kota. Pembuatan prototipe alternatif 3 tengah dijajaki oleh beberapa staff peneliti di jurusan Teknik Elektro ITB dengan mengadopsi teknologi di PaguyubaNet. Prototipe perangkat yang perlu dikembangkan adalah, card komunikasi khusus pada mikro komputer untuk bekerja pada kecepatan tinggi; Modem kecepatan tinggi; dan perangkat radio khusus yang mampu bekerja pada kecepatan tinggi. Proses perancangan dan perangkat-perangkat ini relatif cukup rumit dibandingkan dengan alternatif-alternatif sebelumnya. Walaupun demikian, kami yakin industri elektronika yang cukup besar seperti PT INTI, PT LEN Industri, PT Elektrindo Nusantara dan PT Elnisa mampu melakukan hal-hal ini dengan baik.

Tata cara komunikasi merupakan faktor penting pada pengkaitan jaringan komputer lokal digedung-gedung menggunakan alternatif 3. Pemilihan tata cara komunikasi dilakukan dengan memperhitungkan kompatibilitas dengan cara komnukasi yang umum digunakan. Saat ini, tata cara komunikasi TCP/IP merupakan standar yang digunakan di jaringan-jaringan komputer lokal di gedung-gedung. TCP/IP mulai dikembangkan sekitar sepuluh tahun lalu atas biaya angkatan bersenjata Amerika Serikat. TCP/IP mengatur pengkaitan berbagai komputer dalam jaringan yang terkait wilayah luas tanpa tergantung pada jenis saluran fisik yang digunakan. Keandalan jaringan diawasi secara seksama selama prosees komunikasi berlangsung. Berbagai penggunaan seperti pengiriman surat elektronis dan file antar komputer dapat dilakukan dengan mudah menggunakan TCP/IP. Jelas bahwa proses pengembangan jaringan komputer wilayah luas akan sangat dipermudah dengan mengadopsi tata cara komunikasi standar seperti TCP/IP.

TCP/IP saat ini tengah giat dipelajari dan dikembangkan antara lain di Computer Network Research Group, PAU Mikroelektronika ITB. Keterangan cukup lengkap, berupa buku dan file di disket komputer, source code perangkat TCP/IP dapat diperoleh secara non-komersial dari lembaga di atas. Perangkat lunak beserta source code (file program) TCP/IP untuk komputer mikro dapat diperoleh secara non-komersial untuk penggunaan di dunia pendidikan dan amatir radio. Pengambangan perangkat lunak ini tengah dilakukan di lembaga di atas untuk membuka kemungkinan pengkaitan jaringan komputer lokal di berbagai gedung perkantoran menggunakan radio.

Kami berharap tulisan ini dapat memberikan gambaran tentang perkembangan jaringan komputer di Indonesia maupun prospek bisnis khususnya dalam dunia elektronika.

18.49

IPTEK

IPTEK
oke bermula dari topik tentang iptek..that good.. tentunya kita pasti perlu bgt yang nmanya fasilitas iptek tentunya.. oh iya fasilitas iptek di SMP satu itu udah cukup terpenuhi bagi murid di sekelilingnya..

IPTEK
sekarang kita mulai dgn topik tentang IPTEK..
come on lets go...


Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi [IPTEK] mendorong akselarasi pengaruh globalisasi dan sekularisme. Globalisasi, paket berisi unsur buda ya, ekonomi dan komunikasi barat. Unsur itu bagian dari jati diri liberal. Kehadiran teknologi telekomuni kasi, transportasi dan meluasnya media komunika si global dengan menyebarluaskan pesan-pesan globalnya. Globalissi bukan lagi sebuah fenomena, kita justru larut dan ‘berenang’ dalam lautan samud ra global Realitas ini harus dikelola agar mendatang kan hasil. Dalam komunikasi global hubungan antar negara bukan mutual simbiosis, justru saling memu suhi atau mengkadali. Negara maju menghegemoni negara miskin dan sedang berkembang.
Persoalan agama satu diantaranya sering men jadi korban. Pasca tragedy 911 [11 September 2001] ketika gedung kembar World Trade Center [WTC] dan pentagon AS runtuh akibat aksi teroris. Wiba wa negara adidaya pun runtuh. Rentetan tragedy lainnya menyebabkan agama menjadi tertuduh. Ne gara-negara Islam dengan atributnya agama [Islam] seperti masjid, pesantren sampai karikatur Nabi Muhammad bin Abdullah SAW. dimuat Majalah Denmark Jyllands Posten. Penggambaran Nabi Mu hammad sebagai orang yang brewokan dengan sorban yang ditempeli bom, tentu “jauh panggang dari api”, penggambaran seekor babi, satu kaki de pannya menginjak Qur’an dan yang satu lagi meme gang pen menulis lafal al-Qur’an. Bukan karikatur, tetapi penghinaan dan menghujat Nabi yang amat dihormati umat Islam dan kitab suci Al-Qur’an.
Penghinaan serupa ketika Salman “setan” Ru sdie [menul;is buku yang diinspirasi iblis melalui jiwa Rusdie] dengan ayat-ayat setannya. Reaksi umat Islam menggema di seantero dunia, reaksi itu terulang ketika karikatur Nabi yang masih ber langsung sekarang. Kasus tersebut menggandeng kebebasan berekspresi dan berpendapat. Inilah kedustaan dan kebohongan besar terhadap umat Islam. Reaksi, caci maki dan hujatan umat Islam seluruh dunia negara Barat [islamphobia] tidak mem buat mereka bergeming meminta maaf secara formal. Karikatur Nabi ini sebagai bentuk penilaian miring terhadap islam.
Samuel P. Hantington dengan clash of civi zation - benturan peradaban telah memprediksi adanya potensi hubungan yang inharmonisasi an tara Barat dan Islam. Barat mencitrakan Islam agak miring terjadilah saling curiga mencurigai. Niat bu ruk Barat yang melancarkan serangan negatif ter hadap Islam [negara Islam] yang dibuat begitu rupa. Umat Islam dituduh teroris, radikal, ekstrimis dan fungdamentalis dan lainnya.
Kehidupan modern sejumlah capaian terha dap kemajuan dan pembangunan secara ekono mis, tidak diikuti pemahaman keagamaan yang baik. Henrik Kraemer menyatakan bahwa semua aga ma, entah disadari atau tidak oleh para penganut nya, sudah memasuki suatu priode krisis yang te rus berlangsung dan mendasar. Upaya memba ngun pemahaman agama yang integral dan kompre hensif dengan mendorong implementasi agama lebih baik tampaknya belum terwujud. Pengaruh kemajuan teknologi telekomunikasi dengan atribut-atribut yang dibawanya, melahirkan pemikiran plural dan sekuler terkadang berakibat pada pemaha man liberal Barat. Menciutkan pemahaman agama itu tidak hanya terjadi pada individu tetapi juga masyarakat. Walau kelompok tertentu mengamal kan nilai ajaran agama secara konsisten, justru menjadi tertuduh dengan tuduhan negatif.
Globalisasi dan Sekularisme
Menghadapi era globalisasi ini secara normative, H. Amir Syarifuddin [2005:10] melihat sisi le mah agama di era globalisasi. [I] kurangnya keta hanan agama disebabkan oleh lemahnya keima nan dan ketaqwaan, sehingga mudah ragu dan terombang ambing oleh munculnya ajaran agama baru yang dibawa oleh umat mendatang; [2] ren dahnya pengetahuan umat akan ajaran agamanya sehingga tidak menyadari ketinggian nilai ajaran agama yang seat dan menyesatkan. [3] rendahnya ketahanan budaya yang menyebabkan mudahnya menerima budaya yang datang dari luar. Tidak menyadari ketinggian nilai budaya sendiri, yang menyebabkan gampang menggantinya dengan yang baru meskipun tidak sesuai dengan adat istiada yang luhur; [4] kurangnya kepercayaan terhadap diri sendiri dan adanya rasa rendah diri [minder], serta selalu merasa baik apa yang da tang dari barat, sehingga menyebabkan hilangnya daya seleksi pada waktu menerima suatu yang datang dari barat.
Selain globalisasi muncul juga pemikiran se kuler memisahkan antara agama dan ilmu, “hidup tampa Allah” atau “kosmos tanpa Allah”. Oleh kare na itu, sekularisme tidak lain merupakan cara hidup, bekerja atau berpikir dalam masa prihal Allah tidak disentuh-sentuh.Huxley menyatakan “don’t bother about God --- jangan hiraukan Allahy dan jangan sebut-sebut lagi Tuhan dalam diskusi”.
Di Indonesia, termasuk salah negara terserang “virus” sekularisme. Bicara sekularisme di Indonesia tentu teringat pada gagasan alm. Nurcholis Madjid memodifikasi pemikiran Harvey Cox dan Robert N. Bellah mengelaborsi gagasan dari kon sepsi dan sejarah Kristen. Pandan Cox dan Bellah yang mencari justifikasi dalam ajaran Islam. Cak Nur tidak mempermasalahkan kata sekuler, tidak ada masalah untuk islam, karena manusia mahluk sekuler. Menurutnya permulaan pemakaiannya, istilah sekuler memang lebih banyak menunjukkan pengertian tentang dunia, yang secara tersirat tergambar sifat-sifatnya yang rendah dan hina. Lama kelamaan pengertian yang tidak adil itu, da lam dunia pemikiran barat, menjadi berkurang dan menghilang. Pengertian bahwa dunia ini adalah alam yang rendah dan hina merupakan tanggung jawab filsafah-filsafah hidup yang berlaku umum di dunia barat waktu itu [Ardin Armas, 2004;45]
Cak Nur berargumentasi dalam Islam ada konsep “Hari Dunia” dan “Hari Agam”. Hari agama ialah masa dimana hukum-hukum yang mengatur hubungan antara manusia tidak berlaku lagi, yang berlaku ialah hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sebaliknay yang kita jalani sekarang ini [kehidupan dunia] belum berlaku hukum-hukum akherat. Istilah sekularisme pertama kali digunakan sebagai istilah system etika dan filsafah yang me ngiter-prestasi tata kehidupan manusia dengan menanggalkan kepercayaan kepada Tuhan. Bible dan hari kemudian. Sekularisme merupakan suatu filsafat yang anti agama. Paham ini bertumpu pada tataran profan dan mengesampingkan nilai-nilai spiritualitas, Ideologi ini dimaksudkan untuk mem berikan jawaban kongrit atas segala masalah yang berkaitan dengan eksistensi manusia.
Pengaruh agama atau moral yang menjadi sumber hukum tidak diakui menurut pandagan ini bahwa kehidupan dunia atau duniawi ini mutlak dan berakhir. Tidak ada lagi kehidupan selanjut nya. Sekularisme suatu faham yang tertutup, su atu system ideologi tersendiri yang lepas dari aga ma. Intinya sekularisme adalah penolakan adanya kehidupan lain di luar kehidupan duniawi.
Teolog Kresten seperti Syed Muhammad Al-Naquib Al-Attas membayangkan datangnya se kularisme. Al-Attas melaluiWorld viw Islam adlaah visi tentang realitas dan kebenaran, the vision of reality and truth, yang terbaca oleh mata hati kita dan yang menerapkan tentang hakekat wujud yang sesungguhnya, sebab totalitas dunia wujud [wordl of existence] yang diproyeksikan Islam. Hakkat pandangan kebenaran tentang alam semesta.
Sekularisme ini membawa manusia ke arah berpikir moderat meisahkan masalah individu dengan negara, khususnya bersentuhan dengan emodi keagamaan. Mereka menganggap agama dan moralitas itu hanya ada pada lingkungan ke luarga dan individu, negara tidak berhak men campuri urusan pribadi. Agama dianggap sebagai masalah individu yang tidak ada hubungan dengan negara, tetapi meskipun demikian negara masih berkewajiban untuk memelihara gereja, khususnya bidan gupeti atau pajak. Dalam pengertian ini, pemi sahan antara negara dan gereja, tidak dirampas agama Masehi sebagai agama sekaligus nilai-nilai yang dimilikinya, meskipun ada sebagian ajarannya yang diingkari dan menuntut penundukkan ajaran-ajaran Massehi keapda akal, prinsip-prinsip alam dan per-kembangannya. Pengajut ajaran “Deisme” yang mengakui adanya Tuhan sebagai asal muasal alam, akan tetapi mengingkari adanya mukjizat, wahyu dan menggolongkan Tuhan ke dalam “alam”, Tuhan menyerahkan alam kepada nasibnya sendiri.
Para ilmuwan seperti John Locke, G.W. Liebniz, David Hume dan lainnya memiliki pemikiran lain tentang agama. Locke berpendapat negara yang modern telah menghapuskan semua wasiat Ge reja karena memandang kepercayaan agama sebagai hasil pemikiran perorangan dan persauda raan dalam agama sebagai hubungan bebas yang harus dipikul dan dipertahankan selama tidak mengancam kebinasaan dan kehancuran undang-undang negara. Leibniz berpendapat mirip dengan Locke, agama menjadi masalah perorangan yang hanya berurusan dengan individu saja tanpa ada suatu hubungan dengan negara. Bahkan dialah yang menganjurkan sebagai ajaran agama Masehi yang tidak sesuai dengan akal.
Hume mengingkari adanya roh yang kekal, te tapi tetap menganggap agama sebagai keperca yaan, agama menurut pandangannya bukanlah su atu ilmu tetapi hanya institusi belaka. Anggapan bahwa agama itu suatu perkembangan, bukan tu juan terakhir, dengan demikian kebenarannya dalah kebenaran yang dapat berubah dosa turun temu run.
Pandangan sekuler dan loberal terhadap aga ma ini telah terjadi dan berpengaruh besar bagi ke hidupan umat manusia. Disisi lain justru muncul usaha baru untuk meredefini dan menginterpreta sikan relevansi agama dalam kehidupan manusia di Era Globaliasi ini. Akibat agama seringkali juga melahirkan ilmuwan yang menganggap agama se bagai salah satu media untuk membangun gairah kehidupan beragama yang lebih baik. Agama me motivasi pengikutnya untuk membangun masa de pan yang bermartabat dan beradab.




18.49

IPTEK
oke bermula dari topik tentang iptek..that good.. tentunya kita pasti perlu bgt yang nmanya fasilitas iptek tentunya.. oh iya fasilitas iptek di SMP satu itu udah cukup terpenuhi bagi murid di sekelilingnya..

IPTEK
sekarang kita mulai dgn topik tentang IPTEK..
come on lets go...


Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi [IPTEK] mendorong akselarasi pengaruh globalisasi dan sekularisme. Globalisasi, paket berisi unsur buda ya, ekonomi dan komunikasi barat. Unsur itu bagian dari jati diri liberal. Kehadiran teknologi telekomuni kasi, transportasi dan meluasnya media komunika si global dengan menyebarluaskan pesan-pesan globalnya. Globalissi bukan lagi sebuah fenomena, kita justru larut dan ‘berenang’ dalam lautan samud ra global Realitas ini harus dikelola agar mendatang kan hasil. Dalam komunikasi global hubungan antar negara bukan mutual simbiosis, justru saling memu suhi atau mengkadali. Negara maju menghegemoni negara miskin dan sedang berkembang.
Persoalan agama satu diantaranya sering men jadi korban. Pasca tragedy 911 [11 September 2001] ketika gedung kembar World Trade Center [WTC] dan pentagon AS runtuh akibat aksi teroris. Wiba wa negara adidaya pun runtuh. Rentetan tragedy lainnya menyebabkan agama menjadi tertuduh. Ne gara-negara Islam dengan atributnya agama [Islam] seperti masjid, pesantren sampai karikatur Nabi Muhammad bin Abdullah SAW. dimuat Majalah Denmark Jyllands Posten. Penggambaran Nabi Mu hammad sebagai orang yang brewokan dengan sorban yang ditempeli bom, tentu “jauh panggang dari api”, penggambaran seekor babi, satu kaki de pannya menginjak Qur’an dan yang satu lagi meme gang pen menulis lafal al-Qur’an. Bukan karikatur, tetapi penghinaan dan menghujat Nabi yang amat dihormati umat Islam dan kitab suci Al-Qur’an.
Penghinaan serupa ketika Salman “setan” Ru sdie [menul;is buku yang diinspirasi iblis melalui jiwa Rusdie] dengan ayat-ayat setannya. Reaksi umat Islam menggema di seantero dunia, reaksi itu terulang ketika karikatur Nabi yang masih ber langsung sekarang. Kasus tersebut menggandeng kebebasan berekspresi dan berpendapat. Inilah kedustaan dan kebohongan besar terhadap umat Islam. Reaksi, caci maki dan hujatan umat Islam seluruh dunia negara Barat [islamphobia] tidak mem buat mereka bergeming meminta maaf secara formal. Karikatur Nabi ini sebagai bentuk penilaian miring terhadap islam.
Samuel P. Hantington dengan clash of civi zation - benturan peradaban telah memprediksi adanya potensi hubungan yang inharmonisasi an tara Barat dan Islam. Barat mencitrakan Islam agak miring terjadilah saling curiga mencurigai. Niat bu ruk Barat yang melancarkan serangan negatif ter hadap Islam [negara Islam] yang dibuat begitu rupa. Umat Islam dituduh teroris, radikal, ekstrimis dan fungdamentalis dan lainnya.
Kehidupan modern sejumlah capaian terha dap kemajuan dan pembangunan secara ekono mis, tidak diikuti pemahaman keagamaan yang baik. Henrik Kraemer menyatakan bahwa semua aga ma, entah disadari atau tidak oleh para penganut nya, sudah memasuki suatu priode krisis yang te rus berlangsung dan mendasar. Upaya memba ngun pemahaman agama yang integral dan kompre hensif dengan mendorong implementasi agama lebih baik tampaknya belum terwujud. Pengaruh kemajuan teknologi telekomunikasi dengan atribut-atribut yang dibawanya, melahirkan pemikiran plural dan sekuler terkadang berakibat pada pemaha man liberal Barat. Menciutkan pemahaman agama itu tidak hanya terjadi pada individu tetapi juga masyarakat. Walau kelompok tertentu mengamal kan nilai ajaran agama secara konsisten, justru menjadi tertuduh dengan tuduhan negatif.
Globalisasi dan Sekularisme
Menghadapi era globalisasi ini secara normative, H. Amir Syarifuddin [2005:10] melihat sisi le mah agama di era globalisasi. [I] kurangnya keta hanan agama disebabkan oleh lemahnya keima nan dan ketaqwaan, sehingga mudah ragu dan terombang ambing oleh munculnya ajaran agama baru yang dibawa oleh umat mendatang; [2] ren dahnya pengetahuan umat akan ajaran agamanya sehingga tidak menyadari ketinggian nilai ajaran agama yang seat dan menyesatkan. [3] rendahnya ketahanan budaya yang menyebabkan mudahnya menerima budaya yang datang dari luar. Tidak menyadari ketinggian nilai budaya sendiri, yang menyebabkan gampang menggantinya dengan yang baru meskipun tidak sesuai dengan adat istiada yang luhur; [4] kurangnya kepercayaan terhadap diri sendiri dan adanya rasa rendah diri [minder], serta selalu merasa baik apa yang da tang dari barat, sehingga menyebabkan hilangnya daya seleksi pada waktu menerima suatu yang datang dari barat.
Selain globalisasi muncul juga pemikiran se kuler memisahkan antara agama dan ilmu, “hidup tampa Allah” atau “kosmos tanpa Allah”. Oleh kare na itu, sekularisme tidak lain merupakan cara hidup, bekerja atau berpikir dalam masa prihal Allah tidak disentuh-sentuh.Huxley menyatakan “don’t bother about God --- jangan hiraukan Allahy dan jangan sebut-sebut lagi Tuhan dalam diskusi”.
Di Indonesia, termasuk salah negara terserang “virus” sekularisme. Bicara sekularisme di Indonesia tentu teringat pada gagasan alm. Nurcholis Madjid memodifikasi pemikiran Harvey Cox dan Robert N. Bellah mengelaborsi gagasan dari kon sepsi dan sejarah Kristen. Pandan Cox dan Bellah yang mencari justifikasi dalam ajaran Islam. Cak Nur tidak mempermasalahkan kata sekuler, tidak ada masalah untuk islam, karena manusia mahluk sekuler. Menurutnya permulaan pemakaiannya, istilah sekuler memang lebih banyak menunjukkan pengertian tentang dunia, yang secara tersirat tergambar sifat-sifatnya yang rendah dan hina. Lama kelamaan pengertian yang tidak adil itu, da lam dunia pemikiran barat, menjadi berkurang dan menghilang. Pengertian bahwa dunia ini adalah alam yang rendah dan hina merupakan tanggung jawab filsafah-filsafah hidup yang berlaku umum di dunia barat waktu itu [Ardin Armas, 2004;45]
Cak Nur berargumentasi dalam Islam ada konsep “Hari Dunia” dan “Hari Agam”. Hari agama ialah masa dimana hukum-hukum yang mengatur hubungan antara manusia tidak berlaku lagi, yang berlaku ialah hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sebaliknay yang kita jalani sekarang ini [kehidupan dunia] belum berlaku hukum-hukum akherat. Istilah sekularisme pertama kali digunakan sebagai istilah system etika dan filsafah yang me ngiter-prestasi tata kehidupan manusia dengan menanggalkan kepercayaan kepada Tuhan. Bible dan hari kemudian. Sekularisme merupakan suatu filsafat yang anti agama. Paham ini bertumpu pada tataran profan dan mengesampingkan nilai-nilai spiritualitas, Ideologi ini dimaksudkan untuk mem berikan jawaban kongrit atas segala masalah yang berkaitan dengan eksistensi manusia.
Pengaruh agama atau moral yang menjadi sumber hukum tidak diakui menurut pandagan ini bahwa kehidupan dunia atau duniawi ini mutlak dan berakhir. Tidak ada lagi kehidupan selanjut nya. Sekularisme suatu faham yang tertutup, su atu system ideologi tersendiri yang lepas dari aga ma. Intinya sekularisme adalah penolakan adanya kehidupan lain di luar kehidupan duniawi.
Teolog Kresten seperti Syed Muhammad Al-Naquib Al-Attas membayangkan datangnya se kularisme. Al-Attas melaluiWorld viw Islam adlaah visi tentang realitas dan kebenaran, the vision of reality and truth, yang terbaca oleh mata hati kita dan yang menerapkan tentang hakekat wujud yang sesungguhnya, sebab totalitas dunia wujud [wordl of existence] yang diproyeksikan Islam. Hakkat pandangan kebenaran tentang alam semesta.
Sekularisme ini membawa manusia ke arah berpikir moderat meisahkan masalah individu dengan negara, khususnya bersentuhan dengan emodi keagamaan. Mereka menganggap agama dan moralitas itu hanya ada pada lingkungan ke luarga dan individu, negara tidak berhak men campuri urusan pribadi. Agama dianggap sebagai masalah individu yang tidak ada hubungan dengan negara, tetapi meskipun demikian negara masih berkewajiban untuk memelihara gereja, khususnya bidan gupeti atau pajak. Dalam pengertian ini, pemi sahan antara negara dan gereja, tidak dirampas agama Masehi sebagai agama sekaligus nilai-nilai yang dimilikinya, meskipun ada sebagian ajarannya yang diingkari dan menuntut penundukkan ajaran-ajaran Massehi keapda akal, prinsip-prinsip alam dan per-kembangannya. Pengajut ajaran “Deisme” yang mengakui adanya Tuhan sebagai asal muasal alam, akan tetapi mengingkari adanya mukjizat, wahyu dan menggolongkan Tuhan ke dalam “alam”, Tuhan menyerahkan alam kepada nasibnya sendiri.
Para ilmuwan seperti John Locke, G.W. Liebniz, David Hume dan lainnya memiliki pemikiran lain tentang agama. Locke berpendapat negara yang modern telah menghapuskan semua wasiat Ge reja karena memandang kepercayaan agama sebagai hasil pemikiran perorangan dan persauda raan dalam agama sebagai hubungan bebas yang harus dipikul dan dipertahankan selama tidak mengancam kebinasaan dan kehancuran undang-undang negara. Leibniz berpendapat mirip dengan Locke, agama menjadi masalah perorangan yang hanya berurusan dengan individu saja tanpa ada suatu hubungan dengan negara. Bahkan dialah yang menganjurkan sebagai ajaran agama Masehi yang tidak sesuai dengan akal.
Hume mengingkari adanya roh yang kekal, te tapi tetap menganggap agama sebagai keperca yaan, agama menurut pandangannya bukanlah su atu ilmu tetapi hanya institusi belaka. Anggapan bahwa agama itu suatu perkembangan, bukan tu juan terakhir, dengan demikian kebenarannya dalah kebenaran yang dapat berubah dosa turun temu run.
Pandangan sekuler dan loberal terhadap aga ma ini telah terjadi dan berpengaruh besar bagi ke hidupan umat manusia. Disisi lain justru muncul usaha baru untuk meredefini dan menginterpreta sikan relevansi agama dalam kehidupan manusia di Era Globaliasi ini. Akibat agama seringkali juga melahirkan ilmuwan yang menganggap agama se bagai salah satu media untuk membangun gairah kehidupan beragama yang lebih baik. Agama me motivasi pengikutnya untuk membangun masa de pan yang bermartabat dan beradab.




18.27

SMP satu itu adalah sekolah bertaraf international.. but gak berarti semua murid smp satu itu pinter-pinter semua lagian kan gak semua orang itu sempurna. SMP 1 tu gak gede-gede amat tapi bentuknya simple abiz. kan gag perlu gede-gede yang penting fasilitasnya bagus. cara belajarnya juga lumayan oke. gak lupa juga terkadang ada loe guru-guru yang ngebosenin or gak ngertiin kita-kita sebagai murid. anehynya lage semua murid tu kalo udah illfil sekali ajach pasti selamanya bakal illfil. jadi sebaiknya guru juga harus bisa ngertiin kita-kita secara kalo guru mau ngertiin kita".. so, pasti klitanya juga bakalan ngertiin tu guru. eh gak lupa juga loe... walaupun kita illfil ma guru kelas kita tetep mau hormati guru meski harus ngikutin pelajaran sambil berngantuk-ngatuk ria. oks dech... segitu ajach dech tentang smp 1... bye..bye.. see you(-.-)

17.51

Rishdika

Nama : Gusti ayu made risdharyanti
Kelas : VIII H/8H
No Abs : 37
Hobi : Baca Komik
Mifa : lemon tea
Mafa : Fried chicken
boring : pelajaran yang diajarin ma Pak Karsa